Friday 16 September 2016

Kenangan Itu Pernah Ada, Mila (Selamat Jalan)


Mila, apa kabar? Memang, pertanyaan ini tidak lagi penting. Karena kamu telah bahagia. Akan tetapi ijinkan aku untuk menyapamu kali ini. Meski sekadar lewat angin, semoga Tuhan menyampaikannya untukmu.

Mila, terakhir kita bertemu saat resepsi pernikahanmu. Kamu nampak cantik dan anggun. Binar kedua mata itu masih kuingat jelas, tanda rasa syukur atas nikmat yang luar biasa. Sempat ada rasa iri. Karena aku masih jomblo ketika itu, hehe ….

Maafkan aku, Mila … kalimat sapa itu tidak pernah tersampaikan beberapa tahun terakhir. Selain karena tempat tinggalmu yang berpindah jauh di seberang pulau, aku pun terlalu sibuk dengan duniaku. Maukah kau memaafkanku?

Oh ya, Mila, kamu ingat? Dulu kita memiliki hobi yang sama. Bermain basket. Kita menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman yang lain di lapangan sekolah. Hampir setiap hari, sepulang sekolah hingga sore hari.
Karena rumah yang searah, kita akan pulang bersama dengan sepeda ontel masing-masing. Sepanjang jalan bercerita tentang apa saja. Ah, apa ya yang sering kita bahas dulu? Lalu tepat di depan rumah sakit umum, kita berpisah. Kamu mengambil jalan menikung ke kiri, aku lurus ke barat. Tak jarang sambai melambaikan tangan.

Mila, sebaik-baik pengingat adalah kabar kematian. Kamu percaya itu? Aku meyakininya. Ketika kabar itu sampai di pelupuk mata, aku pun teringat padamu. Pada masa SD dan SMP kita. Juga teringat tentang bagaimana aku, bekalku. Apa-apa yang harus kuperbaiki.

Tapi tidak banyak yang bisa kukisahkan tentangmu saat ini. Meski mungkin banyak yang bilang bahwa kita bukan teman dekat, tapi kenangan itu pernah ada, Mila. Tentangmu. Biarlah piringan hitam memori itu tersimpan rapi di sini. Sampai suatu ketika ada rindu, aku akan memutarnya kembali.
Karena bagaimana pun, takdir tidak akan pernah mempertemukan kita lagi. Allah lebih menyayangimu. Namun semoga saja Dia mengijinkan untuk kita bisa bertemu lagi, di sana, tempat terindahmu kini. Surga. Aamiin.

***

Didedikasikan untukmu, Mila Widyasari. Yang telah berpulang ke rahmatullah siang tadi. Semoga suami, ketiga putri, dan keluargamu diberi tabah dan keikhlasan oleh Allah SWT. Aamiin.