Monday 28 September 2015

Penulis Profesional dengan Pundi-pundi Pahala ...?

Saya adalah wanita yg bercita-cita ingin menjadi penulis. Seorang penulis yg tulisan-tulisannya mampu menginspirasi manusia-manusia di belahan bumi manapun, hingga mengalirkan pundi-pundi pahala.
Memperoleh amal jariyah dari semua tulisanku. Yaa... itulah keinginanku.
Namun hingga saat ini, aku belum mampu mewujudkannya. Kebanyakan yg aku tulis tidak bermutu. Bahkan tidak jarang adalah isi hati alias curhat ketika sedang sedih/terluka/kecewa. Haduuuhh.. jika seperti ini, kapan cita-cita di atas akan terwujud? Terlebih aku adalah orang yg moody untuk membaca. Padahal membaca adalah perlu untuk menambah wawasan dan referensi. 
Jadi?
Could you help me, please?

Thursday 4 June 2015

Saya Bersyukur

Saya tidak perlu konfirmasi kepada siapapun.,
tidak perlu menunjuk siapapun.
Saya belajar dari kesalahan-kesalahan saya.
Maka saya harus legowo,
lebih berbesar hati.
Karena dari semua ini, saya makin memahami banyak hal.
Saya bersyukur dengan ini,
sangat bersyukur ^_^ Alhamdulillah

Lucu Sekali "Negeri" Ini

Lucu Sekali Negeri Ini.
Itulah kata yg cocok untuk semua kondisi yg terjadi di "negeri" ini.
Satu kata saja bisa dipelintir menjadi kata yg berbeda, apalagi jika yg dipelintir adalah sebuah atau bahkan beberapa kalimat yg terdiri dari banyak kata?
It's make me LOL.
Apalagi jika kalimat itu bukanlah hak atau wewenangnya.
Bagaimana mereka bisa melakukan semudah itu? tanpa berfikir bahwa hal tsb ada pertanggung jawaban (dunia dan akhirat) jika tidak dilakukan tabayyun (konfirmasi) ke pihak yg bersangkutan terlebih dahulu. Dan tentunya juga diperlukan tatsabbut (hati-hati & tidak tergesa-gesa).

Subhanallah.. 
Absolutely make me LOL.

Oke. Sekarang mari kita bahas aja sedikit tentang tabayyun dan tatsabbut.

Tatsabbut sangat dibutuhkan di zaman yang penuh fitnah ini, Allah telah memerintahkan kita untuk tatsabbut, Allah Ta’ala berfirman,

  يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوْا أَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلىَ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِيْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang kepada kalian orang fasiq dengan membawa berita, maka periksalah dahulu dengan teliti, agar kalian tidak menuduh suatu kaum dengan kebodohan, lalu kalian menyesal akibat perbuatan yang telah kalian lakukan.” (QS. Al Hujurat : 6).

Imam Asy Syaukani rahimahullah berkata,

Monday 25 May 2015

Saya ingin menulis

Saya hanya ingin menulis
Menulis hal yang tidak mampu terungkap lewat bibir
Meski saya tidak tahu harus menuliskan seperti apa
Tapi jemari hanya ingin bermain di atas keyboard ini

Mungkin terkesan naif
Tapi...
Entahlah...



Friday 22 May 2015

Kutahan Amarahku, Suamiku

Cerita ini semoga bisa menjadi hikmah bagi diri pribadi yg dhoif.

Suatu hari, dua orang wanita yang bersahabat saling bertemu dan bertukar cerita. Salah satu dari mereka lalu mengungkapkan rasa penasarannya bahwa sahabatnya terlihat sangat jarang sekali marah kepada sang suami, atas bagaimanapun perlakuan yang diterimanya. Lalu sang sahabat berkata…. 

Ketika kemarahan itu sudah sampai diubun- ubun, lalu aku masih menahannya dan mencoba tetap mendidik diriku untuk tetap mengingat, betapa jasanya yang dalam himpitan kesusahan, lelah dan penat, dia berusaha mencukupi nafkah untuk aku dan keluargaku. Dan tidak jarang pula, akhirnya dia melupakan perawatan atas dirinya sendiri.
Aku seperti halnya kamu, adalah seorang wanita yang diciptakan lebih lemah dari pada lelaki.