Kidung Bahagia-ku

Pagi ini, Pelangi ingin berkisah.. tentang hatinya, tentang cintanya, tentang rasa syukurnya :) 
Dan ketika selayang memori diiringi gerak jemari, teringat sebuah kidung - yang sempat terlupa dan hanya tersimpan rapi memenuhi flasdisk kecilku. 
Dan karena sebuah keindahan yang terjadi sesaat tadi, sebuah jawaban atas pertanyaan hati.
Maka tergerak untuk membaginya pada dunia, di sini, hari ini... 

 Kidung Bahagia 

Kulayangkan memori bersama gerak kecil jemari, 

satu kali, dua kali, tiga kali,, 

Ahh.. Apalah arti hitungan jari? 

Karena pemaknaan rasa ini lebih dari arti perjumpaan seorang insan dengan insan.. 

Kulayangkan kembali angan ke dinding langit, memaksa otak mengais guratan-guratan itu,, 

Ahh.. apalah arti lukisan wajah yang tak abadi? 

Karena pemaknaan rasa ini tak cukup dengan keelokan paras itu.. 

Maka inilah kidung bahagiaku, 

Bahagia dengan tersenyum, 

Bahagia dengan menangis, 

Bahagia dengan lirih do’a. 

Maka inilah kidung bahagiaku, 

Kebahagiaan yang kumaknai dan kuhadirkan dengan cara yg sederhana, 

Bersyukur.. 

Dan hanya dengan memutar kembali rekaman senyum, sapa, salam, dan do'a insan-insan terkasih di sepanjang perjalanan hidup, 

Bahagia hadir. 

Inikah cinta? 

Dan sekian cinta dari Rabb-ku hingga detik ini tak mampu kuhitung dengan hitungan jari. 

Namun rasa hati yg menakjubkan ini, 

Subhanallah.. tak mampu kulukis dengan sederet kata indah atau sastra romantis, 

karena aku tak puitis.. 

Dan jika boleh aku berlebih dalam lantunan kidung bahagiaku ini, 

Senyum ini adalah bahagia, 

Tangis ini adalah bahagia, 

Do'a ini adalah bahagia. 

Karena bahagia adalah syukur, 

Maka kusungkurkan hati dan raga ini ya Rabb.. 

Bersimpuh, bersyukur, berterima kasih, 

dalam bentuk penghambaan diri penuh, 

dan kuazzamkan dalam hati dan lakuku.. Insya Allah.. 

Alhamdulillah :') Dan itulah kidung bahagiaku. Semoga Allah Meridhoi dan Mentenagai Aamiin...